BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan Yunani purba berkembang pesat
sebelum kontak dengan kebudayaan asing yang berasal dari Mesir, India dan
lain-lainnya. Pada suatu titik masa, hal ini telah memicu perkembangan filsafat
dan agama.
Budaya bangsa Yunani merupakan salah satu
dari kebudayaan awal yang berjalan bersamaan dengan kebudayaan bangsa Mesir,
Persia dan India, dimana manusia sudah mulai berfikir tentang kehidupan,
perilaku, keyakinan, kehidupan setelah kematian dan tentang alam semesta dimana
mereka eksis bersama dengan para pengisi alam lainnya.
Dalam periode beberapa abad bangsa Yunani sudah mencapai kemajuan luar
biasa di bidang matematika, filsafat, kesenian, astronomi, kedokteran, musik
dan politik. Hasil kinerja mereka diakui sampai sekarang ini, hanya saja
semuanya kemungkinan telah sirna dari muka bumi jika tidak karena pertolongan
budaya Islamiah yang telah memelihara dan menterjemahkan hasil karya mereka dan
membawanya ke ufuk cakrawala baru.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa awal pemikiran yunani terdapat tiga
tokoh filsafat besar ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates,
Plato dan Aristoteles. Socrates adalah
yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. Tiga
tokoh tersebutlah yang sangat berperan membawa perkembangan awal pemikiran
Yunani.
2.1 PERKEMBANGAN AWAL PEMIKIRAN YUNANI
1. PADA MASA SOCRATES
Socrates
(470 SM - 399 SM ) adalah
filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur paling penting
dalam tradisi filosofis Barat. Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi
pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan
Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya
juga mengajar Aristoteles.
1.1 RIWAYAT HIDUP
Socrates diperkirakan lahir dari ayah yang
berprofesi sebagai seorang pemahat patung dari batu (stone mason) bernama
Sophroniskos. Ibunya bernama Phainarete berprofesi sebagai seorang bidan, dari
sinilah Socrates menamakan metodenya berfilsafat dengan metode kebidanan
nantinya. Socrates beristri seorang perempuan bernama Xantippe dan dikaruniai
tiga orang anak.
Secara historis, filsafat Socrates mengandung
pertanyaan karena Socrates sediri tidak pernah diketahui menuliskan buah
pikirannya. Apa yang dikenal sebagai pemikiran Socrates pada dasarnya adalah
berasal dari catatan oleh Plato, Xenophone (430-357) SM, dan siswa-siswa
lainnya. Yang paling terkenal diantaranya adalah Socrates dalam dialog Plato
dimana Plato selalu menggunakan nama gurunya itu sebagai tokoh utama karyanya
sehingga sangat sulit memisahkan mana gagasan Socrates yang sesungguhnya dan
mana gagasan Plato yang disampaikan melalui mulut Socrates. Nama Plato sendiri
hanya muncul tiga kali dalam karya-karyanya sendiri yaitu dua kali dalam
Apologi dan sekali dalam Phaedrus.
Socrates dikenal sebagai seorang yang tidak
tampan, berpakaian sederhana, tanpa alas kaki dan berkelilingi mendatangi
masyarakat Athena berdiskusi soal
filsafat . Dia melakukan ini pada awalnya didasari satu motif religius untuk membenarkan suara gaib yang didengar
seorang kawannya dari Oracle Delphi yang
mengatakan bahwa tidak ada orang yang lebih bijak dari Socrates. Merasa diri
tidak bijak dia berkeliling membuktikan kekeliruan suara tersebut, dia datangi
satu demi satu orang-orang yang dianggap bijak oleh masyarakat pada saat itu dan dia ajak diskusi tentang
berbagai masalah kebijaksanaan. Metode berfilsafatnya inilah yang dia sebut
sebagai metode kebidanan. Dia memakai analogi seorang bidan yang membantu kelahiran seorang bayi dengan caranya berfilsafat yang membantu
lahirnya pengetahuan melalui diskusi panjang dan mendalam. Dia selalu mengejar
definisi absolut tentang satu masalah kepada orang-orang yang dianggapnya bijak
tersebut meskipun kerap kali orang yang diberi pertanyaan gagal melahirkan definisi
tersebut. Pada akhirnya Socrates membenarkan suara gaib tersebut berdasar satu
pengertian bahwa dirinya adalah yang paling bijak karena dirinya tahu bahwa dia
tidak bijaksana sedangkan mereka yang merasa bijak pada dasarnya adalah tidak
bijak karena mereka tidak tahu kalau mereka tidak bijaksana.
Cara berfilsatnya inilah yang memunculkan
rasa sakit hati terhadap Sokrates karena setelah penyelidikan itu maka akan
tampak bahwa mereka yang dianggap bijak oleh masyarakat ternyata tidak
mengetahui apa yang sesungguhnya mereka duga mereka ketahui. Rasa sakit hati
inilah yang nantinya akan berujung pada kematian Sokrates melalui peradilan
dengan tuduhan resmi merusak generasi muda, sebuah tuduhan yang sebenarnya
dengan gampang dipatahkan melalui pembelaannya sebagaimana tertulis dalam
Apologi karya Plato. Socrates pada akhirnya wafat pada usia tujuh puluh tahun
dengan cara meminum racun sebagaimana
keputusan yang diterimanya dari pengadilan dengan hasil voting 280 mendukung
hukuman mati dan 220 menolaknya.
Socrates sebenarnya dapat lari dari penjara,
sebagaimana ditulis dalam Krito, dengan bantuan para sahabatnya namun dia
menolak atas dasar kepatuhannya pada satu "kontrak" yang telah dia
jalani dengan hukum di kota Athena. Keberaniannya dalam menghadapi maut digambarkan
dengan indah dalam Phaedo karya Plato. Kematian Socrates dalam ketidakadilan
peradilan menjadi salah satu peristiwa peradilan paling bersejarah dalam
masyarakat Barat di samping peradilan
Yesus Kristus.
1.2 FILOSOFI
Peninggalan pemikiran Socrates yang paling
penting ada pada cara dia berfilsafat dengan mengejar satu definisi absolut
atas satu permasalahan melalui satu dialektika. Pengejaran pengetahuan hakiki
melalui penalaran dialektis menjadi pembuka jalan bagi para filsuf selanjutnya. Perubahan fokus filsafat dari
memikirkan alam menjadi manusia juga dikatakan sebagai jasa dari
Sokrates. Manusia menjadi objek filsafat yang
penting setelah sebelumnya dilupakan oleh para pemikir hakikat alam semesta. Pemikiran tentang manusia ini
menjadi landasan bagi perkembangan filsafat etika dan epistemologis di kemudian
hari.
1.3 PENGARUH
Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi
pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai
metode elenchos,
yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu,
Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga
filsafat secara umum.
Sokrates menyumbangkan teknik kebidanan
(maieutika tekhne) dalam berfilsafat. Bertolak dari pengalaman konkrit, melalui
dialog seseorang diajak Sokrates (sebagai sang bidan) untuk
"melahirkan" pengetahuan akan kebenaran yang dikandung dalam batin
orang itu. Dengan demikian Sokrates meletakkan dasar bagi pendekatan deduktif.
Pemikiran Sokrates dibukukan oleh Plato, muridnya.
Hidup pada masa yang sama dengan mereka yang
menamakan diri sebagai "sophis" ("yang bijaksana dan
berapengetahuan"), Sokrates lebih berminat pada masalah manusia dan
tempatnya dalam masyarakat, dan bukan pada kekuatan-kekuatan yang ada dibalik
alam raya ini (para dewa-dewi mitologi Yunani). Seperti diungkapkan
oleh Cicero kemudian, Sokrates "menurunkan filsafat dari langit, mengantarkannya
ke kota-kota, memperkenalkannya ke rumah-rumah". Karena itu dia didakwa
"memperkenalkan dewa-dewi baru, dan merusak kaum muda" dan dibawa ke
pengadilan kota Athena.
Dengan mayoritas tipis, juri 500 orang
menyatakan ia bersalah. Ia sesungguhnya dapat menyelamatkan nyawanya dengan
meninggalkan kota Athena, namun setia pada hati nuraninya ia memilih
meminum racun cemara di hadapan banyak orang untuk mengakhiri hidupnya.
2. PADA MASA PLATO
Plato (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM ) adalah seorang filsuf Yunani. Ia adalah
murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak
dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya
yang paling terkenal ialah Republik (dalam
bahasa YunaniPoliteia, "negeri") yang di dalamnya berisi
uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga
menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Salah
satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato scribend est
mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).
2.1 RIWAYAT HIDUP
Plato dilahirkan
dari kalangan famili Athena kenamaan Di masa remaja dia berkenalan dengan
filosof kesohor Socrates yang jadi guru sekaligus sahabatnya. Tahun 399 SM,
tatkala Socrates berumur tujuh puluh tahun, dia diseret ke pengadilan dengan
tuduhan tak berdasar berbuat brengsek dan merusak akhlak angkatan muda
Athena. Socrates dikutuk, dihukum mati. Pelaksanaan hukum mati
Socrates –yang disebut Plato “orang
terbijaksana, terjujur, terbaik dari semua manusia yang saya pernah kenal”– membuat Plato benci kepada pemerintahan
demokratis.
Tak lama sesudah Socrates mati, Plato pergi meninggalkan Athena dan
selama sepuluh-duabelas tahun mengembara ke mana kaki membawa.
Sekitar tahun 387 SM dia kembali ke Athena,
mendirikan perguruan di sana, sebuah akademi yang berjalan lebih dari 900
tahun. Plato menghabiskan
sisa umurnya yang empat puluh tahun di Athena, mengajar dan menulis ihwal
filsafat. Muridnya yang masyhur, Aristoteles, yang jadi murid akademi di umur
tujuh belas tahun sedangkan Plato waktu itu sudah menginjak umur enam puluh
tahun. Plato tutup
mata pada usia tujuh puluh.
Plato menulis
tak kurang dari tiga puluh enam buku, kebanyakan menyangkut masalah politik dan
etika selain metafisika dan teologi. Tentu saja mustahil mengikhtisarkan isi
semua buku itu hanya dalam beberapa kalimat. Tetapi, dengan risiko
menyederhanakan pikiran-pikirannya, dicoba juga meringkas pokok-pokok gagasan
politiknya.yang dipaparkan dalam buku yang kesohor, Republik, yang mewakili
pikiran-pikirannya tentang bentuk masyarakat yang menurutnya ideal.
2.2 CIRI-CIRI KARYA-KARYA PLATO
- Bersifat Sokratik
- Bersifat Sokratik
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa
mudanya, Plato selalu menampilkan kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik
utama karangannya.
- Berbentuk dialog
- Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada
dialog. Dalam Surat VII, Plato berpendapat bahwa pena dan tinta
membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh
karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling
cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
- Adanya mite-mite
- Adanya mite-mite
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan
ajarannya yang abstrak dan adiduniawi
Verhaak menggolongkan tulisan Plato ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya
ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya
terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.
2.3 PANDANGAN PLATO TENTANG IDE-IDE, DUNIA IDE DAN DUNIA INDRAWI
-
Ide-ide
Sumbangsih Plato yang terpenting adalah
ilmunya mengenai ide Pandangan Plato terhadap ide-ide
dipengaruhi oleh pandangan Sokrates tentang definisi. Ide yang
dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang modern. Orang-orang
modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada
di dalam pemikiran saja. Menurut Plato ide tidak
diciptakan oleh pemikiran manusia. Ide tidak
tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung
pada ide. Ide adalah citra
pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Ide
sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita. Ide-ide ini saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya, ide tentang dua buah lukisan
tidak dapat terlepas dari ide dua, ide dua itu sendiri tidak dapat terpisah
dengan ide genap. Namun, pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di
antara hubungan ide-ide tersebut. Puncak inilah yang disebut ide yang “indah”.
Ide ini melampaui segala ide yang ada.
- Dunia Indrawi
Dunia indrawi adalah dunia yang mencakup
benda-benda jasmani yang konkret, yang dapat dirasakan oleh panca indera kita.
Dunia indrawi ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada
dunia ideal. Selalu terjadi perubahan dalam dunia indrawi ini.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia jasmani ini fana, dapat rusak, dan
dapat mati.
- Dunia Ide
Dunia ide adalah dunia yang hanya terbuka
bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak ada perubahan, semua ide bersifat abadi
dan tidak dapat diubah. Hanya ada satu ide “ yang bagus”, “yang indah”. Di
dunia ide semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada
barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran,
hasil buah intelektual. Misalkan
saja konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran".
2.4 PANDANGAN PLATO TENTANG KARYA SENI DAN KEINDAHAN
- Pandangan Plato tentang Karya Seni
- Pandangan Plato tentang Karya Seni
Pandangan Plato tentang karya seni
dipengaruhi oleh pandangannya tentang ide. Sikapnya terhadap karya seni sangat
jelas dalam bukunya Politeia (Republik). Plato memandang
negatif karya seni. Ia menilai karya seni
sebagai mimesis mimesos. Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan
dari realita yang ada. Realita yang ada adalah tiruan (mimesis)
dari yang asli. Yang asli itu adalah yang terdapat dalam ide . Ide jauh
lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang nyata ini.
- Pandangan Plato tentang Keindahan
- Pandangan Plato tentang Keindahan
Pemahaman Plato tentang keindahan yang
dipengaruhi pemahamannya tentang dunia
indrawi , yang terdapat dalam Philebus. Plato
berpendapat bahwa keindahan yang sesungguhnya terletak pada dunia ide. Ia berpendapat
bahwa kesederhanaan adalah ciri khas dari keindahan, baik dalam alam semesta
maupun dalam karya seni. Namun, tetap saja, keindahan yang ada di dalam alam
semesta ini hanyalah keindahan
semu dan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih
rendah.
3. PADA MASA
ARISTOTELES
Aristoteles, (384 sm-322 sm) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan
guru dari Alexander yang agung ia
menulis berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi. Bersama dengan socrates dan plato,
ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh
di pemikiran barat.
3.1 RIWAYAT HIDUP
3.1 RIWAYAT HIDUP
Aristoteles
lahir di Stagira, kota di wilayah
Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib
pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles menjadi
murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena
selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato
meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia. Saat Alexander
berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan
dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama
Lyceum yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM Perubahan politik seiring jatuhnya
Alexander menjadikan dirinya harus kembali kabur dari Athena guna menghindari
nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates Aristoteles meninggal tak lama
setelah pengungsian tersebut Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk
menekankan pengetahuan.
3.2 PEMIKIRAN
Filsafat
Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia masih belajar
di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya tersebut,
kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin Lyceum
mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai
karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang Metafisika,
Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni
Di bidang ilmu
alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan
spesies-spesies biologi secara
sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan
pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam.
Berlawanan dengan
Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles
menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis).
Pemikiran lainnya adalah tentang gerak dimana dikatakan semua benda bergerak
menuju satu tujuan, sebuah pendapat yang dikatakan bercorak teleologis karena
benda tidak dapat bergerak dengan sendirinya maka harus ada penggerak dimana
penggerak itu harus mempunyai penggerak lainnya hingga tiba pada penggerak
pertama yang tak bergerak yang kemudian disebut dengan theos, yaitu yang dalam
pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan .Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir
deduktif (deductive reasoning), yang
bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran
tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia
menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
Hal lain dalam
kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme
yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua
kebenaran yang telah ada. Misalkan ada dua pernyataan (premis)
Ø Setiap
manusia pasti akan mati (premis mayor).
Ø Sokrates
adalah manusa (premis minor)
Ø maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa Sokrates pasti akan mati
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk
politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.
Karena luasnya
lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi
dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang
sangat beragam sekali seperti Fisika, Astronomi, Biologi, Psikologi, Metafisika
(misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang
alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.
Di bidang seni,
Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku Poetike.
Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Ia
mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan.
Menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran
material. Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan
artistik yang merupakan hasil [[chatarsis]] disertai dengan estetika.
Chatarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan ke luar.
Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif. Dorongan normatif yang
dimaksud adalah dorongan yang akhirnya memberi wujud khusus pada perasaan
tersebut Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan.aristoteles juga
mendefinisikan pengertian sejarah yaitu Sejarah merupakan satu sistem yang
meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada
masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa
lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.
3.3 PENGARUH
Meskipun sebagian
besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih merupakan penjelasan
dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation), banyak
teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya. Hal
ini terjadi karena teori-teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai
dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa
teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang
keliru.
Dapat dikatakan
bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan
pemikiran keagamaan lain pada umumnya Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan
teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dengan teologi Yahudi olehMaimonides (1135 – 1204), dan dengan
teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126
– 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai
sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap
sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who
know", sebagaimana yang kemudian dikatakan olehDante Alighieri.
BAB II
KESIMPULAN
Socrates? Dia
adalah Bapak Filsafat yang menakhiri hidupnya dengan racun karena menetapi
prinsipnya tentang pantas dan tidak pantas, tentang bersalah dan tidak
bersalah, bijak dan tidak bijak menurut pemahaman dan kontemplasi diri-sendiri,
serta permenungan dengan kawan-kawan filsafatnya.
Dia selalu mengejar
definisi absolut tentang satu masalah kepada orang-orang yang dianggapnya bijak
tersebut meskipun kerap kali orang yang diberi pertanyaan gagal melahirkan
definisi tersebut. Pada akhirnya Socrates membenarkan suara gaib
tersebut berdasar satu pengertian bahwa dirinya adalah yang paling bijak karena
dirinya tahu bahwa dia tidak bijaksana sedangkan mereka yang merasa bijak pada
dasarnya adalah tidak bijak karena mereka tidak tahu kalau mereka tidak bijaksana.
Plato? Ia
adalah murid Socrates. Pemikiran plato
pun banyak dipengaruhi oleh socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Dalam masa
hidupnya, plato menulis tak kurang dari tiga puluh enam buku,
kebanyakan menyangkut masalah politik dan etika selain metafisika dan teologi.
Plato memiliki berberapa pandangan tentang ide-ide, dunia ide dan dunia
indrawi plato juga memiliki pandangan tentang karya seni dan keindahan.
Filsafat
Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia masih belajar
di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya tersebut,
kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin Lyceum
mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling
penting, selain kontribusinya di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik,
Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk
politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki Di bidang
seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku Poetike.